Duet Jurnal Millati dan Ishlah Semarakkan Acara Seminar dan Call for Paper di Hotel Grand Wahid Salatiga


Salatiga, 3 Juni 2021, Seminar dengan tema Bridging the Gap Between Islamic Thought and Islamic Studies in Post-Pandemic Era yang dimotori oleh pengelola jurnal millati  dan Ishlah akhirnya terlaksana. Seminar ini diawali dengan call for paper yang telah dibuka sejak bulan April hingga ditutup pada tanggal 23 Mei 2021 dengan sub tema diantaranya Islamic Thought in Post-Pandemic Era, Islamic Literature in Post-Pandemic Era, Islamic Studies in Post-Pandemic Era dan Islamic History and Civilization on Philosophical Perspective. Acara ini dihadiri oleh para penulis paper yang telah mengirimkan karya sebelumnya serta tamu undangan seminar baik dari instansi IAIN maupun di luar IAIN Salatiga baik yang hadir secara offline di Ball Room Hotel Grand Wahid Salatiga, maupun online via zoom meeting.

Dimulai pukul 08.00 yang dibuka dengan sambutan Dekan Fakultas Ushuludin, Adab dan Humaniora, Dr. Benny Ridwan acara ini mengundang tiga narasumber yaitu Prof. Dr. Bambang Purwanto, M.A guru besar ilmu sejarah dari Universitas Gadjah Mada Yogyakarta, Prof. Hilman Latief, M.A., Ph.D Guru Besar Studi Islam dari Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, dan pendeta Gereja Protestan sekaligus dosen Sekolah Tinggi Filsafat Teologi Jakarta, Abraham Silo Wilar.

Sesi pertama materi dipandu oleh Rojil Fadhilah,Lc., M.A Dosen PBA dari Universitas Muhammadiyah Yogyakarta selaku moderator yang mengantarkan dua pemateri dalam satu sesi. Prof. Dr. Bambang Purwanto, M.A melalui aplikasi zoom meeting memulai acara seminar dengan memaparkan materi tentang Historiografi. Beliau menyampaikan bahwa kita tidak bisa memisahkan antara islam historis dan normatif, meskipun dalam perjalanannya islam normative ini mengalami proses sejarah, tetapi kedua elemen ini tidak bisa dipisahkan. Dalam pemaparanya selama kurang lebih 30 menit, beliau menuntup dengan statement bahwa dengan berpegang pada Al Quran kita akan tahu bagaimana membangun sebuah metodologi sejarah, terutama sejarah islam itu sendiri.

Pemaparan materi kedua disampaikan oleh Prof. Dr. Hilman Latief, M.A., Ph.D yang mengusung tema Religious Studies In Medieval Muslim Literature: A Contemporary Approach. Beliau menyatakan ada tiga tokoh penting dalam Studi Islam yaitu yang dibawa oleh Theologians, Historian and Travelers. Beliau juga menyebutkan literatur-literatur studi Islam sekaligus tokoh-tokohnya yang berpengaruh pada khazanah studi Islam khususnya pada abad pertengahan. Kedua pemateri ini menarik untuk disimak hingga selesai terbukti dari banyaknya pertanyaan yang terlontar dari peserta seminar, baik offline maupun online.

Sesi kedua materi dipandu oleh Ahmad Darojat, S.Ag. alumni prodi Ilmu Hadis Fakultas Ushuluddin, Adab dan Humaniora IAIN Salatiga yang tengah menempuh jenjang magister di UIN Walisongo Semarang sebagai moderator. Pada sesi ini, tampil nara sumber ketiga yaitu Pendeta Abraham Silo Wilar yang menyampaikan materi dengan topik Shared Narrative of Religions and Its Significance to Islamic Studies and Islamic Thought and Well Living. Beliau menekankan bahwa Islamic studies seharusnya tidak hanya berhenti pada kompleksitas penelitiannya saja tapi juga bisa bermanfaat untuk menciptakan well living. Kesadaran historis dan spiritual kekeluargaan dari agama Abraham dapat menolong untuk melawan fobia Yahudi, fobia Kristen termasuk fobia Islam yang akan mengantarkan pada well living masyarakat pada umumnya.

Sesi pemateri ini ditutup oleh moderator pada jam 12.30 yang dilanjutkan dengan agenda ISHOMA dan kembali dimulai lagi pada jam 13.30 dengan agenda presentasi dari penulis paper yang telah submit. Karena keterbatasan waktu presentasi ini hanya diikuti oleh tujuh orang secara luring dan 3 orang secara daring dan tepat pada pukul 16.00 acara ini ditutup oleh Dr. Supardi, M.A.

“Paper yang dipresentasikan dalam seminar ini nantinya akan diterbitkan pada jurnal Millati dan Ishlah tergantung kesesuaian masing-masing paper dengan scope kedua jurnal tersebut” terang Suryanto, M.A ketua Seminar dan Call for Paper 2021. Semoga acara ini bisa menumbuhkan semangat civitas academika baik di lingkungan IAIN Salatiga maupun masyarakat umum dalam melakukan penelitian-penelitian lebih mendalam tenang studi dan pemikiran islam yang bermanfaat untuk menciptakan kehidupan masyarakat luas yang lebih baik. (AF)