Pembekalan PPL Ilmu Hadis

Pembekalan peserta PPL Prodi Ilmu Hadis berlangsung secara online melalui zoom hal ini dikarenakan karena untuk menghindari kerumunan pada saat pandemi ini berlangsung. Adapun kegiatan ini berlangsung pada selasa, 30 Juni 2020.

Dalam pelaksanaan kegiatan ini pak Irfan Helmi selaku narasumber membekali para mahasiswa yang akan mengikuti PPL dengan materi bagaimana penulisan karya ilmiah dibidang hadis. Beliau merincikan bagaimana memilih sumber yang relevan dalam penulisan karya ilmiah dibidang ilmu hadis.

Selanjutnya pemateri kedua adalah Aida Hidayah, S.Th.I, M.Hum. Dosen UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta memberikan materi tentang peran laboratorium studi Al-Quran dan Hadis (LSQH) dalam pengembangan wacana keislaman kontemporer.

Seminar Mahasiswa Zaman Now

Program Studi Aqidah dan Filsafat Islam Fakultas Ushuluddin Adab dan Humaniora menyelenggarakan seminar nasional daring “anak zaman now” yang diselenggarakan pada jum’at, tanggal 26 Juni 2020 dengan tema MUDA BERPIKIR MERDEKA, MODIS BERPIKIR KRITIS.

Dalam seminar daring kali ini diadakan melaui zoom karena masih dalam masa wabah Covid-19. Adapun pemateri pertama adalah Koordinator Jaringan Gusdurian dan juga Psikolog yaitu ibu Alissa Qotrunnada Munawaroh Wahid.

Selanjutnya pemateri ke dua adalah penulis buku, kolumnis dan juga aktivis muda yang sangat berkompeten dibidangnya yaitu ibu Kalis Mardiasih.

Pemateri ketiga adalah Dekan Fakultas Ushuluddin, Adan dan Humaniora; dan juga beliau juga Dosen program studi Aqidah dan Filsafat Islam.

Kegiatan Pembekalan PPL BSA

Program studi Bahasa dan Sastra Arab pada Selasa 23 Juni 2020 melaksanakan kegiatan pembekalan prakrikum pengalaman lingkungan secara daring. Adapun tujuan pembekalan ini ditujukan untuk mahasiswa yang akan melaksanakan praktikum pengalaman lingkungan di penerbit tiara wacana dan penerbit telaga aksara.

Pembukaan acara pembekalan

Sambutan oleh bapak Dekan

Moderator oleh Ibu Rina Susanti, M.A

Materi disampaikan oleh Bapak Yahya

Selanjutnya oleh Bapak Dedi

Pembekalan PPL Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir

Acara pembekalan dilaksanakan pada tanggal 29 Juni 2020 secara online, melalui aplikasi zoom meeting. Acara ini terdiri dari 3 sesi:

  1. Penguatan bekal kependidikan dan kepenyuluhan, disampaiakan oleh Drs. Abdul Syukur.

2. Penguatan Materi Metodologi Tafsir, oleh Tri Wahyu Hidayati, M.Ag.

Di sini dijelaskan secara komprehensif tentang perlunya reorientasi ataupembaharuan di bidang penafsiran. Beliau menawarkan model pembacaan baru, yang dikenal dengan tafsir maqashidi. Pendekatan tafsir maqashidi ini memberikan ruang bagi mufassir untuk mengeksplorasi kedalaman peasan al-Qur’an dalam menjaga nilai-nilai kemanusiaan. Pendekatan ini relatif baru secara metodologis, namun apabila dirunut sebenarnya mengakar pada turats tafsir periode awal, seperti apa yang dilakukan oleh Umar bin Khaththab dalam memaknai al-muallafti qulubuhum dalam surat at-taubah ayat 60.

3. Pemateri ke 3 oleh Ahamd Rofiq, Ph.D

Pak Ahmad Rafiq adalh cendekiawan muslim yang concern pada studi al-Qur’an. Pada kesempatan ini beliau menyampaikan tentang tafsir surat al-mujadilah. Dengan lugas dan mendalam beliau mengatakan bahwa keseluruhan ayat dalam surat al-Mujadilah adalah mengandung prinsip tranformasi sosial dan liberasi. Prinsip ini tercermin pada ketegasan ayat untuk memerintahkan budak bagi siapapun yang melanggar aturan agama. Pembebasan budak ini merupakan salah satu cara Islam mengatur tatanan kehidupan sosial.

Al-Qur’an Sebagai Obat Segala Penyakit

Program Studi Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir menyelenggarakan seminar daring melalui zoom tanggal 10 Juni 2020.

Kegiatan ini dibagi menjadi dua sesi, Pembicara pertama adalah Prof. KH. Nasaruddin Umar (Rektor PTIQ Jakarta, dan juga sebagai Imam Besar Masjid Istiqlal). Beliau menyampaikan Sejarah Pandemi Al-Qur’an. Beliau menjelaskan bahwa semua pandemi yang dijelaskan dalam al-Qur’an adalah dengan sebab tertentu, seperti egoism, kerakusan dll. Beliau menambahkan bahwa sebagaimana yang dijelaskan dalam ayat-ayat azab dalam al-Qur’an.

Sesi kedua dilanjutkan oleh Dr. Muchlis M. Hanafi (Kelapa LPMQ Kemenag RI) yang menjelaskan operasionalisasi dan konseptualisasi al-Qur’an sebagai obat. Beliau Merincikan Bagaimana Al-Qur’an sebagai penyembuh, cara dan Self Healing Melalui Al-Qur’an