DISKUSI BUKU HMJ SPI: WALI SONGO BUKAN MITOS

DISKUSI BUKU HMJ SPI: WALI SONGO BUKAN MITOS

SALATIGA – Pada tanggal 26 Oktober 2017, Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) SPI  Fakultas Ushuluddin Adab dan Humaniora IAIN Salatiga menggelar diskusi buku Atlas Walisongo karya Agus Sunyoto. Kegiatan yang dihadiri oleh Mahasiswa dan Dosen Jurusan Sejarah di Jawa Tengah tersebut mengangkat tema “Membaca Historiografi Nusantara Melalui Atlas Walisongo.” Sebagai pemantik acara diskusi ini, panitia mengundang M. Fahsin Fa’al dan Ahmad Faidi, dua panelis yang cukup kompeten di bidangnya.

“Buku “Atlas Wali Songo” ini memberikan penegasan bahwa Wali Songo merupakan realitas Historis. Dengan pendekatan historis, pengungkapan data dan fakta  historis yang relevan dan otentik, buku Agus Sunyoto ini menjadi satu-satunya buku sejarah yang membahas Wali Songo sebagai kebenaran Historis.” Tegas Fahsin M. Fa’al dalam salah satu pemaparannya.

[wds id=”3″]

“Atlas Walisongo, merupakan salah satu buku Sejarah Islam Nusantara yang berupaya mengcounter penyelewengan-penyelewengan sejarah oleh Belanda, khususnya terkait dengan peran Wali Songo dalam proses islamisasi pulau Jawa. Menurut Agus Sunyoto, bagaimana mungkin buku induk semacam Ensiklopedi Islam—terbitan Ichtiar Baru van Hoeve milik Belanda—tidak membahas tentang peran Wali Songo dalam proses islamisasi pulau Jawa. Oleh karena itu, melalui buku ini Agus Sunyoto menyajikan klarifikasi historis tentang peran Wali Songo tersebut. Melalui bukti-bukti historis yang relevan, dengan tegas Agus Snyoto menyatakan bahwa Wali Songo adalah realitas historis.” Ungkap Ahmad Faidi dalam salah satu pemaparannya.

“Oleh karena itu, tugas besar seorang sejarawan—sekaligus tantangan bagi mahasiswa SPI dan mahasiswa Ilmu Sejarah di Indonesia pada umumnya—adalah mampu membebaskan sejarah bangsa dari berbagai upaya penyelewengan sejarah yang dilakukan oleh pihak-pihak berkepentingan.” Tegas Ahmad Faidi.

Acara yang dibuka oleh Dr. Ghufron, M. Hum—Wakil Dekan III Fakultas Ushuluddin Adab dan Humaniora IAIN Salatiga—tersebut mendapatkan antusiasme yang cukup tinggi peserta diskusi. Pasalnya, forum tersebut mampu menjawab kegelisahan mahasiswa SPI tentang keberadaan “Wali Songo” yang selama ini masih diliputi mitos. Antusiasme tersebut dapat terlihat dengan membludaknya peserta diskusi serta banyaknya jumlah penanya, baik dari kalangan mahasiswa maupun dosen.

Acara diskusi Buku Atlas Wali Songo ini ditutup dengan pemberian penghargaan kepada 3 penanya terbaik serta acara foto bersama. “Saya berharap, diskusi ini tidak berhenti di sini saja. Mahasiswa SPI harus mampu menindak-lanjuti kegiatan diskusi hari ini dengan menciptakan forum-forum diskusi baru demi meningkatkan pengetahuan sejarahnya,” ungkap M. Rifki Maulana, Ketua Panitia Diskusi, pada saat ditemui penulis disela-sela kegiatan diskusi sedang berlangsung.

“Diskusi buku hanyalah pemicu ghirah mahasiswa, khususnya mahasiswa SPI, untuk senantiasa mengkaji dan menggali pengetahuan sejarah-nya dengan adanya forum-forum diskusi. Sebab, jika mahasiswa hanya mengandalkan pengetahuan yang didapatnya di dalam kelas, maka ia belum mampu menjadi mahasiswa sejati,” ungkap Mukhlisin, ketua HMJ SPI, saat ditemui oleh penulis. (ACHA).

MAHASISWA IAT MENERIMA MAARIF FELLOWSHIP 2017

MK Ridwan menerima beasiswa dari Maarif Institut

Mahasiswa mempunyai identitias khusus, yaitu salah satunya adalah penelitian. mahasiswa patut dibanggakan dengan penelitiannya. mahasiswa IAIN salatiga program studi ilmu al qur’an dan tafsir menerima beasiswa dari Maarif Institut, sebuah institusi bergengsi yang konsern dalam bidang kebudayaan dalam konteks keislaman, kemanusiaan, dan keindonesiaan. Maarif Institut lembaga yang mempunyai sekala level nasional.

Ridwan saat presentasi

MK Ridwan mendapatkan beasiswa penelitian dengan judul “Rethinkking Mustawhik dan Implikasinya terhadap posisi mantan narapidana terorisme sebagai golongan penerima zakat”. peran Ridwan dalam kancah penelitian akan menjadi pemantik terbukanya peran serta mahasiswa fakultas Ushuluddin, Adab, dan Humaniora yang lain dalam konteks penulisan karya ilmiah, penelitian bahkan pengabdian masyarakat bersekala nasional.

PPL Prodi IAT Di PSQ Jakarta

Mahasiswa IAT foto bersama Prof. Dr. Qureish Shihab.

Mahasiswa IAT berkesempatan PPL pada tahun ini bertempat di Pusat Studi Al qur’an yang didirikan oleh mufassir kenamaan di Indonesia yaitu Prof. Dr. qureish Shihab. Mahasiswa berkesempatan bertemu langsung dengan tokoh-tokoh yang serius dalam bidang tafsir. Berikut diantara pengajar di PSQ: Prof. Dr. M. Quraish Shihab, MA, Prof. Dr. Nasaruddin Umar, MA, Prof. H. Asep Usman Ismail, MA, Prof. Dr. Hamdani Anwar, MA, Dr. Ahsin Sakho Muhammad, MA, Dr. Khusnul Hakim,MA, Dr. Muchlis M. Hanafi, MA.

Mahasiswa yang PPL tersebut dilaksanakan selama dua minggu, yaitu dari tanggal 25 september-10 oktober 2017 berkesempatan belajar tentang I`jaz Lughawi fi Alquran, Munasabah Alquran, Visi Sosial Alquran, Peta Studi Alquran, Ilmu Qira’ah, Publik Speaking, Studi Literatur berbasis ICT. Banyak ilmu dan pengalaman yang didapatkan selama “nyantri” di PSQ. Selain di PSQ mahasiswa juga diberi kesempatan oleh Dr. Muhlis Hanafi untuk mengunjungi Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur’an (LPMA) belajar tentang mushaf al-Quran yang akan dicetak oleh penerbit dan percetakan berdasarkan pada mushaf standar Indonesia. Mengembangkan kajian keislaman, khususnya dalam bidang tafsir. mengumpulkan naskah-naskah/literatur kuno Alquran dari berbagai penjuru. Selain itu, di LPMA juga terdapat museum Bayt al-Quran. Didalamnya terdapat banyak naskah Alquran kuno, artefak, dan benda-benda bersejarah yang berkaitan dengan perkembangan Alquran di Nusantara.

Mahasiswa PPL juga dilibatkan dalam aktivitas santri sehari-hari. Seperti belajar Tahsin, Tahfidz, dzikir, yasinan, sholawatan dan aktivitas/kegiatan lainnya. Sehingga secara tidak langsung membangun kekuatan emosional/mental dan kesehatan ruhani santri maupun mahasiswa. Yang tentu tidak pernah didapat dalam perkuliahan dikampus.

Fakultas Ushuluddin, Adab dan Humaniora “mengunduh” Doktor (lagi)

Fakultas Ushuluddin, Adab dan Humaniora “mengunduh” Doktor (lagi)

Dr. Agus Ahmad Suaidi foto bersama penguji

Fakultas Ushuluddin, Adab dan Humaniora mendapatkan “berkah” lagi. Kali ini dosen prodi Akidah dan Filsafat Islam yang berada dibawah fakultas ushuluddin, “mengunduh” doktor baru, menjadi amunisi baru untuk menjadi Fakultas yang lebih kuat secara keilmuan. Bapak Dr. Agus Ahmad Suaidi menjadi doktor pada 4 oktober 2017

Dr. Agus merampungkan program doktornya pada prodi ilmu filsafat fakultas filsafat universitas gadjah mada (UGM) dengan desertasi yang berjudul “Problem Kejahatan Dalam Perspektif Fenomenologi Edmund Husserl, Kontribusinya Bagi Penguatan Landasan Filosofis Sila Ktuhanan Yang Maha Esa”. Penulisan yang dipromotori Dr. Arqom Kuswanjono dan Prof. Dr. M. Muskhtasar Syamsuddin S. M.Hum, Ph.D of Arts sebagai ko-promotor mendapatkan predikat “sangat memuaskan” dari majlis sidang ujian doktor tersebut.

MAKRAB FAKULTAS USHULUDDIN, ADAB DAN HUMANIORA

Makrab Fakultas, Ushuluddin, Adab dan Humaniora bertemakan ”Satukan Perbedaan, Rekatkan Kekeluargaan Demi Terwujudnya FUADAH yang Berkualitas” dilaksanakan di Thekelan, Kopeng, Getasan, Kab. Semarang, sebuah tempat dilereng gunung merbabu yang asri dan dipenuhi dengan ketenangan, keramahtamahan dan keindahan ini berlangsung seru, penuh keakraban. bahkan pelaksanaan makrab fakultas ini tidak hanya di lapangan dan masjid, tapi juga dilaksanakan di vihara yang berada di sekitar thekelan. pengalaman ini tentu akan menambahkan pengalaman persatuan dalam keberagaman dalam realitas masyarakat.

Dekan Fakultas Ushuluddin, Adab dan Humaniora, Dr. Benny Ridwan. dalam sambutan pembukaan makrab, selain menegaskan nilai-nilai persahabatan dan kebersamaan antar mahasiswa juga memberikan materi tentang hablumminallah, hablumminannas dan hablum minal alam. nilai-nilai kontekstual yang berada disekitar mahasiswa dan masyarakat.

acara makrab yang diketuai oleh Diana Trisnawati ini berjalan dengan lancar. makrab berangkat dari kampus 2 IAIN Salatiga jum’at sore dan berakhir penutupan oleh Dr. M. Ghufron minggu siang. kegiatan seru yang dilaksanakan dalam acara tersebut diantaranya adalah outbond, diskusi setiap jurusan, khatmil qur’an, shalat berjamaah, api unggun dan banyak game-game seru lainnya. dengan adanya acara ini semoga fakultas ushuluddin, adab dan humaniora semakin hangat dan penuh semangat kedepannya.