Kaprodi IAT Menambah Deretan Doktor di Lingkungan FUADAH


“Tidak ada usaha yang menghianati hasil” Kiranya ungkapan itulah yang tepat untuk ketua Program Studi Ilmu Al Quran dan Tafsir FUADAH, Tri Wahyu Hidayati yang telah meraih gelar Doktornya di UIN Walisongo Semarang. Pasalnya di tengah kesibukan beliau dalam mengajar dan menjadi ketua prodi serta sederetan kegiatan baik di dalam kampus maupun di luar kampus, disertasi dengan judul “Jaring Pengaman Sosial Dalam Al-Qur’an (Kajian Tafsir Tematik)” akhirnya rampung. Sidang Promosi Doktor yang digelar di Kampus 3 UIN Walisongo Semarang pada Kamis tanggal 10 Juni 2021 lalu diketuai oleh Direktur Pasca Sarjana UIN Walisongo Semarang, Prof. Dr. H. Abdul Ghofur, M.Ag dan Dr. H. Muhammad Sulthon, M.Ag. yang bertindak sebagai sekretaris sidang.

Hadir dalam majelis sidang Prof. Dr. H. Imam Taufik, Rektor UIN Walisongo Semarang sebagai promotor, Prof Dr. Muh Zuhri, M.A selaku Co-Promotor, Dr. Zuhad, MA, Dr. Hasyim Muhammad, M.Ag dan Dr. Hasan Asy’ari Ulama’I, M.Ag sebagai penguji. Tepat pada pukul 09.00 WIB sidang yang digelar baik secara daring maupun luring dibuka oleh ketua sidang dan Prof. Dr. Ridwan Nasir, M.A dari UIN Sunan Ampel sebagai penguji ekternal menjadi penanya pertama yang menguji secara daring melalui zoom meeting.

Temuan penelitian tentang Jaring Pengaman Sosial (JPS) yang termaktub dalam disertasi ini adalah bahwa terdapat empat bentuk JPS di dalam al-Qur’an, yaitu perlindungan hukum, peningkatan sumber daya manusia, bantuan rutin dan bantuan langsung yang kesemua ini bisa menjadi acuan negara, dalam hal ini Indonesia untuk menjamin kesejahteraan masyarakatnya khususnya di masa pandemi yang semua lini masyarakat merasakan dampaknya. Dengan kata lain, penelitian ini tidak hanya berimplikasi pada ranah akademik tetapi bisa berkontribusi pada pengambilan kebijakan negara dalam menyejahterakan rakyat secara lebih luas.

Sidang ditutup pada jam 11.00 oleh ketua sidang setelah pertanyaan demi pertanyaan dijawab dengan apik oleh promovenda. Ucapan selamat pun berdatangan dari berbagai kalangan. “Semoga keberhasilan promovenda hari ini bisa menjadi inspirasi bagi anak-anak beliau di kemudian hari” ucap Prof. DR. Imam Taufik memberikan ucapan selamat. “Selamat untuk ibu Tri, semoga menjadi motivasi yang lain untuk segera menyelesaikan disertasi dan juga menjadi penyemangat untuk yang belum melanjutkan Pendidikan doctoral untuk segera membuat rencana ke depan” Pesan Dr. Benny Ridwan, M.Hum, Dekan Fuadah turut memberikan ucapan selamat.

Dengan menyandangnya gelar Doktor, Ibu Tri Wahyu Hidayati menambah deretan doktor di lingkungan FUADAH yang tentu saja akan menambah kualitas FUADAH dalam menyelenggarakan kegiatan akademik ke depannya. “Semoga semakin memberikan kemanfaatan, baik di lingkungan IAIN Salatiga, terutama pada Fakultas Ushuluddin, Adab dan Humaniora, maupun masyarakat luas” (AF)

Duet Jurnal Millati dan Ishlah Semarakkan Acara Seminar dan Call for Paper di Hotel Grand Wahid Salatiga


Salatiga, 3 Juni 2021, Seminar dengan tema Bridging the Gap Between Islamic Thought and Islamic Studies in Post-Pandemic Era yang dimotori oleh pengelola jurnal millati  dan Ishlah akhirnya terlaksana. Seminar ini diawali dengan call for paper yang telah dibuka sejak bulan April hingga ditutup pada tanggal 23 Mei 2021 dengan sub tema diantaranya Islamic Thought in Post-Pandemic Era, Islamic Literature in Post-Pandemic Era, Islamic Studies in Post-Pandemic Era dan Islamic History and Civilization on Philosophical Perspective. Acara ini dihadiri oleh para penulis paper yang telah mengirimkan karya sebelumnya serta tamu undangan seminar baik dari instansi IAIN maupun di luar IAIN Salatiga baik yang hadir secara offline di Ball Room Hotel Grand Wahid Salatiga, maupun online via zoom meeting.

Dimulai pukul 08.00 yang dibuka dengan sambutan Dekan Fakultas Ushuludin, Adab dan Humaniora, Dr. Benny Ridwan acara ini mengundang tiga narasumber yaitu Prof. Dr. Bambang Purwanto, M.A guru besar ilmu sejarah dari Universitas Gadjah Mada Yogyakarta, Prof. Hilman Latief, M.A., Ph.D Guru Besar Studi Islam dari Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, dan pendeta Gereja Protestan sekaligus dosen Sekolah Tinggi Filsafat Teologi Jakarta, Abraham Silo Wilar.

Sesi pertama materi dipandu oleh Rojil Fadhilah,Lc., M.A Dosen PBA dari Universitas Muhammadiyah Yogyakarta selaku moderator yang mengantarkan dua pemateri dalam satu sesi. Prof. Dr. Bambang Purwanto, M.A melalui aplikasi zoom meeting memulai acara seminar dengan memaparkan materi tentang Historiografi. Beliau menyampaikan bahwa kita tidak bisa memisahkan antara islam historis dan normatif, meskipun dalam perjalanannya islam normative ini mengalami proses sejarah, tetapi kedua elemen ini tidak bisa dipisahkan. Dalam pemaparanya selama kurang lebih 30 menit, beliau menuntup dengan statement bahwa dengan berpegang pada Al Quran kita akan tahu bagaimana membangun sebuah metodologi sejarah, terutama sejarah islam itu sendiri.

Pemaparan materi kedua disampaikan oleh Prof. Dr. Hilman Latief, M.A., Ph.D yang mengusung tema Religious Studies In Medieval Muslim Literature: A Contemporary Approach. Beliau menyatakan ada tiga tokoh penting dalam Studi Islam yaitu yang dibawa oleh Theologians, Historian and Travelers. Beliau juga menyebutkan literatur-literatur studi Islam sekaligus tokoh-tokohnya yang berpengaruh pada khazanah studi Islam khususnya pada abad pertengahan. Kedua pemateri ini menarik untuk disimak hingga selesai terbukti dari banyaknya pertanyaan yang terlontar dari peserta seminar, baik offline maupun online.

Sesi kedua materi dipandu oleh Ahmad Darojat, S.Ag. alumni prodi Ilmu Hadis Fakultas Ushuluddin, Adab dan Humaniora IAIN Salatiga yang tengah menempuh jenjang magister di UIN Walisongo Semarang sebagai moderator. Pada sesi ini, tampil nara sumber ketiga yaitu Pendeta Abraham Silo Wilar yang menyampaikan materi dengan topik Shared Narrative of Religions and Its Significance to Islamic Studies and Islamic Thought and Well Living. Beliau menekankan bahwa Islamic studies seharusnya tidak hanya berhenti pada kompleksitas penelitiannya saja tapi juga bisa bermanfaat untuk menciptakan well living. Kesadaran historis dan spiritual kekeluargaan dari agama Abraham dapat menolong untuk melawan fobia Yahudi, fobia Kristen termasuk fobia Islam yang akan mengantarkan pada well living masyarakat pada umumnya.

Sesi pemateri ini ditutup oleh moderator pada jam 12.30 yang dilanjutkan dengan agenda ISHOMA dan kembali dimulai lagi pada jam 13.30 dengan agenda presentasi dari penulis paper yang telah submit. Karena keterbatasan waktu presentasi ini hanya diikuti oleh tujuh orang secara luring dan 3 orang secara daring dan tepat pada pukul 16.00 acara ini ditutup oleh Dr. Supardi, M.A.

“Paper yang dipresentasikan dalam seminar ini nantinya akan diterbitkan pada jurnal Millati dan Ishlah tergantung kesesuaian masing-masing paper dengan scope kedua jurnal tersebut” terang Suryanto, M.A ketua Seminar dan Call for Paper 2021. Semoga acara ini bisa menumbuhkan semangat civitas academika baik di lingkungan IAIN Salatiga maupun masyarakat umum dalam melakukan penelitian-penelitian lebih mendalam tenang studi dan pemikiran islam yang bermanfaat untuk menciptakan kehidupan masyarakat luas yang lebih baik. (AF)

ISTIQAMAH DALAM SEGALA HAL, INI KUNCI SUKSES SOFIYA RAMADANTI WISUDAWAN TERBAIK TINGKAT FAKULTAS FUADAH

FUADAH-Kamis 8/04/2021, Menjadi sarjana adalah salah satu pencapaian dalam hidup seseorang. Begitu juga dengan Sofoya Ramadanti, wanita berparas cantik ini dinobatkan sebagai wisudawan terbaik tingkat Fakultas Fuadah pada Wisuda ke-13 IAIN Salatiga. Mahasiswa Prodi Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir ini lulus dengan predikat Cumlaude 3,75

Wisudawan asal Tegal ini juga pernah mengikuti organisasi eksternal kampus yaitu UKM Ittaqo dan HMJ Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir pada awal-awal masa kuliah, hingga akhirnya ia memilih keluar dari organisasi dan konsen ke studinya.

Tentang skripsi ia mengambil judul “Konsep Wasilah dalam Al-Qur’an (Studi Komparatif antara Tafsir Al-Maraghi dan Tafsir Al-Misbah) yang dibimbing oleh Bapak Dr. Agus Ahmad Suadi,Lc.,MA. Menyelesaikan skripsi dalam masa pandemi covid-19 adalah tantangan tersendiri, banyak hal yang menyelimuti proses sampai bisa menyelesaikannya.

“Yang paling utama adalah do’a dan diiringi dengan usaha. Istiqamah, nurut dengan apa yang dikatakan dosen, mulai dari tugas-tugas kuliah hingga ketika mengerjakan sktripsi.”ungkapnya

Selain do’a dan usaha, Sofia juga tidak menafikkan bahwa ia bisa sukses tepat waktu di masa pandemi seperti ini bahkan menjadi sarjana terbaik tidak lepas dari do’a dan dukungan kedua orang tua, keluarga besarnya serta teman-teman yang juga turut berjuang bersama.

Motto hidup Sofia adalah “Selalu berusaha, mohonlah restu kedua orang tua dan syukuri apa yang sudah didapatkan.”(Sofia/yar)

MENGASAH SKILL SERTA PENINGKATAN PUBLIKASI MAHASISWA, IAT GELAR TRAINING KEPENULISAN DAN PENELITIAN

FUADAH- 8-29/03/2021 Dalam rangka meningkatkan skill mahasiswa dalam bidang tulisan dan publikasi, Program Studi Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir (Prodi IAT) Fakultas Ushuluddin, Adab, dan Humaniora IAIN Salatiga mengadakan “Training Kepenulisan dan Penelitian” secara online dengan media zoom. Acara tahunan ini diselenggarakan Prodi IAT guna menghasilkan tulisan-tulisan yang berkualitas  dan terarah. Serta membentuk kelompok peneliti muda IAT yang nantinya akan dikumpulkan di Pusat Studi Quran Hadis (PSQH).

Farid Hasan, M.Hum (Sekretaris Prodi IAT) menyampaikan, dalam kegiatan kali ini berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, selain karena pandemi Covid-19 dan terpaksa kegiatan diadakan secara online juga kegiatan kali ini sudah lebih terarah.

“Acara ini juga bertahap dari awal bagaimana menjadi penulis produktif, kemudian merancang desain penulisan jurnal sampai tahapan akhir yaitu road maps penelitian Prodi IAT. Output yang dihasilkan nantinya bagi semester 2 penulisan bisa terbit di jurnal, bagi yang semester 4, 6, 8 akan diarahkan ke penelitian skripsi. Di IAT memang lebih mengkhususkan ke corak tafsir sosiologis untuk mengarahkan mahasiswa pada isu kontemporer agar lebih siap menghadapi dan menjawab problem-problem sosial yang selama ini ada, tentunya dalam konteks keindonesiaan dan memberikan sumbangsih pemikiran secara konkret.” Terang Farid via Whatsapp.

Ia juga menambahkan, bedanya dengan acara pada tahun-tahun sebelumnya acara kali ini lebih diarahkan untuk penelitian yang akan diambil oleh mahasiswa, yang sebelumnya mungkin terlalu bebas untuk mengambil judul skripsi atau temanya tidak up to date, maka dengan adanya training kepenulisan ini bisa mengasah skill mereka, meningkatkan kuantitas publikasi ilmiah serta kualitas publikasi yang terfokus pada kajian tafsir sosiologis.

Perlu diketahui, acara Training Kepenulisan dan Penelitian ini diikuti oleh mahasiswa IAT dari semester 2 sampai semester akhir. Tidak hanya Farid Hasan, M.Hum yang menjadi mentor pada acara ini, akan tetapi ada tiga mentor lain yang sangat profesional di bidangnya yaitu: Neny Muthi’atul Awwaliyah, M.Ag (Dosen IAT IAIN Salatiga), Siti Robikah, M.Ag (Dosen IAT IAIN Salatiga) dan MK Ridwan, S.Ag (Peneliti).  Mereka alumni angkatan pertama dan kedua terbaik Prodi IAT bahkan bisa dikatakan “berliannya IAT.”

Di akhir acara, Dr. Benny Ridwan, M.Hum (Dekan Fuadah) dalam sambutannya beliau sangat senang dan mendukung acara tersebut.

“Merupakan kesempatan yang langka dan bagus terkait praktik kepenulisan ini. Memang mahasiswa Fuadah harus bisa menulis. Kalau anda bisa menertawakan tulisan anda dikemudian hari, maka anda sudah berhasil mengalami peningkatan. Teruslah belajar dan jangan sampai berhenti.”terang beliau

Luar biasa, terhitung dari awal hingga akhir acara Training Kepenulisan dan Penelitian, sudah banyak karya dari mahasiswa IAT yang layak di acungi jempol. Semoga berakhirnya  jadwal acara Training Kepenulisan dan Penelitian ini, bukan akhir dari perjuangan mahasiwa IAT untuk terus belajar, membaca, dan menulis serta mampu mengikuti jejak para senior mereka. (Farid Hasan/YAR) 

SAFICHRUL UMAM MAHASISWA IAT SABET JUARA 1 DALAM LOMBA MUSIKALISASI PUISI

FUADAH- Rabu (27/01/2021) Safichrul Umam mahasiswa semester 4 prodi Ilmu al-Qur’an dan Tafsir (IAT) berhasil meraih juara 1 lomba musikalisasi puisi. Lomba ini merupakan serangkaian acara Dies Natalis IX STAI Sunan Pandanaran yang bertajuk “Intellectual and Digital Competition”

Perlombaan ini diperuntukkan bagi seluruh mahasiswa-mahasiswa di seluruh Indonesia. Dalam lomba ini Safichrul Umam tidak sendirian alias ia menggandeng teman sejawatnya yaitu Yusuf Fahrudin (gitar) dan Harun ArRasyid (drum box). Tema yang dibawakan ketika lomba saat itu menukil dari puisi Gus Mus yang berjudul “negeriku.”

“Saya menyukai sastra sejak SMP. Mulai dari mendengarkan puisi-puisi dari Gus Mus dan para puitis yang lain. Berawal dari sanalah ada keinginan mengikuti lomba-lomba, dan saya ingin membuktikan bahwa saya juga bisa.” Ujar Safi

Safichrul merasa bahwa dia tidak menyangka akan mendapat juara, sebab persiapan pada lomba kali ini dirasa dadakan dan tidak adanya persiapan yang matang.

“Alhamdulillah tidak menyangka juga saya mendapatkan juara 1 dengan persiapan yang serba dadakan. Semoga dengan hasil ini saya bisa lebih semangat lagi.” Pungkasnya. (Safichrul Umam/Y)