Bagaimana Mencintai Sastra Arab?

Salatiga- Selasa, 9 Juni 2020 Program Studi Bahasa dan Sastra Arab Fakultas Ushuluddin Adab dan Humaniora menyeleanggarakan seminar nasional daring melalui zoom, dengan tema “bagaimana mencintai sastra arab?”

“Sastra arab adalah salah satu sastra yang paling indah yang ada didunia ini. Dan belajar sastra arab adalah hal yang paling menyenangkan” tegas Dr. Hindun.

Beliau juga berkata ” kalau kamu mau mendeskripsikan cinta itu bagaimana? tanyalah yang sedang tidak jatuh cinta, tetapi jika kamu sedang jatuh cinta maka kamu tidak akan tahu cinta itu apa.”

“Cara mencintai sastra arab adalah dengan mempelajari perangkat – perangkat utama dari sastra arab itu sendiri yaitu mencintai bahasa arab.” tegas Dzurwatul Muna

“Sastra Arab adalah hiburan bagi orang yang menyukai sastra karena bahasanya yang indah dan juga strukturnya yang sangat cantik” terang Dr. Supardi

Tibun Nabawi di Masa Pandemi

Pada Seminar nasional daring yang diadakan oleh Program Ilmu hadits tersebut diikuti oleh mahasiswa-mahasiswi dan Juga fakultas ushuluddin, adab dan humaniora  dan beberapa dosen jurusan ataupun dosen fakultas fuadah.

Dalam kegiatan yang diadakan pada tanggal 7 Juni 2020 tersebut dibuka secara resmi oleh perwakilan dari dekanat dengan harapan adanya acara tersebut, mahasiwa mampu menyesuaikan pengetahuan, wawasan  dengan kondisi di zaman wabah sekarang ini dengan pengobatan Tibun Nabawi ala Rasulullah.

Bapak Zaifudin Zuhri menyampaikan apa – apa saja hal yang harus dilakukan untuk menghindari pandemi wabah yang sekarang ini. Beliau juga menghimbau mahasiswa untuk tidak panik dan juga selaku mematuhi protokol – protokol yang dianjurkan pemerintah.

Bapak M. Gufron selaku pemateri menyampaikan bagaimana kiat – kita sehat dimasa pandemi Covid19 sekarang ini.

Seminar Nasional Daring Sejarah Peradaban Islam

Seminar Nasional Daring Sejarah Peradaban Islam IAIN Salatiga yang dilaksanakan pada tanggal 20 Mei 2020. Dengan tema Perspektif Islam Nusantara dalam Metodologi Penulisan Sejarah Indonesia.

“Apa yang dipahami sebagai ideologi tidak hanya mengacu pada gagasan politis saja, tetapi juga termasuk semua kerangka kerja mental, keyakinan, konsep, cara mengekspresikan hubungan dengan dunia” tegas Prof. Zakiyuddin selaku Rektor IAIN Salatiga.

Dalam materinya Ahmad Baso selaku Narasumber menyampaikan “Perspektif  Islam Nusantara dalam Penulisan Sejarah Indonesia sebagai Bahan Diskusi untuk Sebuah Paradigma Ilmu Sejarah Nusantara”

Guna Cari Cumber Sejarah, Prodi SPI Adakan KKL ke Solo dan Jogja

Seluruh mahasiswa semester 6 program studi Sejarah Peradaban Islam (SPI) IAIN Salatiga mengadakan agenda akademik tahunan, yaitu Kuliah Kerja Lapangan (KKL). Jika pada tahun sebelumnya bertujuan ke Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI) dan Perpustakaan Nasional di Jakarta sebagai destinasi utama, pada tahun ini dialihkan ke Kota Surakarta dan Yogjakarta dikarenakan mewabahnya pandemi covid-19 yang tidak memungkinkan perjalanan ke Jakarta.

Kebijakan prodi ini meskipun dipandang paling aman dan sedikit menanggung risiko, namun demikian ada sejumlah mahasiswa yang tidak setuju. “Pergantian destinasi KKL dari Jakarta ke Jogja itu kurang efisien. Soalnya sumber penelitian kurang lengkap. Aku berharap ke ANRI,” tutur Siti Mauludiyah, salah seorang mahasiswi SPI. 

Meski demikian, Kepala Program Studi SPI, Sutrisna, M.Pd. beserta jajarannya, memberikan kebijakan untuk memilih kedua kota tersebut (Surakarta dan Yogyakarta) sebagai destinasi KKL tahun 2020 tanpa mengurangi esensi tujuan utama KKL prodi SPI, yaitu mencari sumber sejarah. “Bagaimanapun juga, keselamatan dan keamanan harus diutamakan,” tegas Ahmad Faidi selaku penaggung jawab KKL. Sumber sejarah menjadi bahan dasar utama dalam pembuatan tugas akhir mahasiswa sejarah.

“Kami seluruh jajaran dosen dan mahasiswa Sejarah Peradaban Islam IAIN Salatiga sangat senang bisa diterima di Grahatama Pustaka Jogja dengan baik. Kami berharap anak-anak kami bisa mendapatkan sumber sejarah yang nantinya akan digunakan sebagai acuan dasar dalam penulisan skripsi,” tegas Sutrisna, M.Pd. pada sambutan perwakilan rombongan di studio Grahatama Pustaka.

Sejumlah 72 mahasiswa Sejarah Peradaban Islam mengikuti KKL tahun 2020 dengan penuh antusias. Selama proses mencari sumber, mereka terbagi menjadi 3 kelompok dengan 1 dosen pembimbing lapangan di setiap kelompoknya. Monumen Pers Solo menjadi destinasi pertama, kemudian dilanjut Perpustakaan Universitas Gadjah Mada (UGM) hingga menjelang sore. Setelah beristirahat di sebuah penginapan, keesokan harinya berlanjut ke Grahatama Pustaka dan Jogja Library Center. (Firdan)