Guna Cari Cumber Sejarah, Prodi SPI Adakan KKL ke Solo dan Jogja

Seluruh mahasiswa semester 6 program studi Sejarah Peradaban Islam (SPI) IAIN Salatiga mengadakan agenda akademik tahunan, yaitu Kuliah Kerja Lapangan (KKL). Jika pada tahun sebelumnya bertujuan ke Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI) dan Perpustakaan Nasional di Jakarta sebagai destinasi utama, pada tahun ini dialihkan ke Kota Surakarta dan Yogjakarta dikarenakan mewabahnya pandemi covid-19 yang tidak memungkinkan perjalanan ke Jakarta.

Kebijakan prodi ini meskipun dipandang paling aman dan sedikit menanggung risiko, namun demikian ada sejumlah mahasiswa yang tidak setuju. “Pergantian destinasi KKL dari Jakarta ke Jogja itu kurang efisien. Soalnya sumber penelitian kurang lengkap. Aku berharap ke ANRI,” tutur Siti Mauludiyah, salah seorang mahasiswi SPI. 

Meski demikian, Kepala Program Studi SPI, Sutrisna, M.Pd. beserta jajarannya, memberikan kebijakan untuk memilih kedua kota tersebut (Surakarta dan Yogyakarta) sebagai destinasi KKL tahun 2020 tanpa mengurangi esensi tujuan utama KKL prodi SPI, yaitu mencari sumber sejarah. “Bagaimanapun juga, keselamatan dan keamanan harus diutamakan,” tegas Ahmad Faidi selaku penaggung jawab KKL. Sumber sejarah menjadi bahan dasar utama dalam pembuatan tugas akhir mahasiswa sejarah.

“Kami seluruh jajaran dosen dan mahasiswa Sejarah Peradaban Islam IAIN Salatiga sangat senang bisa diterima di Grahatama Pustaka Jogja dengan baik. Kami berharap anak-anak kami bisa mendapatkan sumber sejarah yang nantinya akan digunakan sebagai acuan dasar dalam penulisan skripsi,” tegas Sutrisna, M.Pd. pada sambutan perwakilan rombongan di studio Grahatama Pustaka.

Sejumlah 72 mahasiswa Sejarah Peradaban Islam mengikuti KKL tahun 2020 dengan penuh antusias. Selama proses mencari sumber, mereka terbagi menjadi 3 kelompok dengan 1 dosen pembimbing lapangan di setiap kelompoknya. Monumen Pers Solo menjadi destinasi pertama, kemudian dilanjut Perpustakaan Universitas Gadjah Mada (UGM) hingga menjelang sore. Setelah beristirahat di sebuah penginapan, keesokan harinya berlanjut ke Grahatama Pustaka dan Jogja Library Center. (Firdan)