Pada Seminar nasional daring yang diadakan oleh Program Ilmu hadits tersebut diikuti oleh mahasiswa-mahasiswi dan Juga fakultas ushuluddin, adab dan humaniora dan beberapa dosen jurusan ataupun dosen fakultas fuadah.
Dalam kegiatan yang diadakan pada tanggal 7 Juni 2020 tersebut dibuka secara resmi oleh perwakilan dari dekanat dengan harapan adanya acara tersebut, mahasiwa mampu menyesuaikan pengetahuan, wawasan dengan kondisi di zaman wabah sekarang ini dengan pengobatan Tibun Nabawi ala Rasulullah.
Bapak Zaifudin Zuhri menyampaikan apa – apa saja hal yang harus dilakukan untuk menghindari pandemi wabah yang sekarang ini. Beliau juga menghimbau mahasiswa untuk tidak panik dan juga selaku mematuhi protokol – protokol yang dianjurkan pemerintah.
Bapak M. Gufron selaku pemateri menyampaikan bagaimana kiat – kita sehat dimasa pandemi Covid19 sekarang ini.
Seminar Nasional Daring Sejarah Peradaban Islam IAIN Salatiga yang dilaksanakan pada tanggal 20 Mei 2020. Dengan tema Perspektif Islam Nusantara dalam Metodologi Penulisan Sejarah Indonesia.
“Apa yang dipahami sebagai ideologi tidak hanya mengacu pada gagasan politis saja, tetapi juga termasuk semua kerangka kerja mental, keyakinan, konsep, cara mengekspresikan hubungan dengan dunia” tegas Prof. Zakiyuddin selaku Rektor IAIN Salatiga.
Dalam materinya Ahmad Baso selaku Narasumber menyampaikan “Perspektif Islam Nusantara dalam Penulisan Sejarah Indonesia sebagai Bahan Diskusi untuk Sebuah Paradigma Ilmu Sejarah Nusantara”
Seluruh mahasiswa semester 6 program studi
Sejarah Peradaban Islam (SPI) IAIN Salatiga mengadakan agenda akademik tahunan,
yaitu Kuliah Kerja Lapangan (KKL). Jika pada tahun sebelumnya bertujuan ke Arsip Nasional Republik Indonesia
(ANRI) dan Perpustakaan Nasional di Jakarta sebagai destinasi utama, pada tahun ini dialihkan ke Kota
Surakarta dan Yogjakarta dikarenakan mewabahnya pandemi covid-19 yang tidak
memungkinkan perjalanan ke Jakarta.
Kebijakan prodi ini meskipun dipandang
paling aman dan sedikit menanggung risiko, namun demikian ada sejumlah
mahasiswa yang tidak setuju. “Pergantian destinasi KKL dari Jakarta ke Jogja
itu kurang efisien. Soalnya sumber penelitian kurang lengkap. Aku berharap ke
ANRI,” tutur Siti Mauludiyah, salah seorang mahasiswi SPI.
Meski demikian, Kepala Program Studi SPI, Sutrisna,
M.Pd. beserta jajarannya, memberikan kebijakan untuk memilih kedua kota
tersebut (Surakarta dan
Yogyakarta) sebagai destinasi KKL tahun 2020 tanpa mengurangi esensi tujuan utama
KKL prodi SPI, yaitu mencari sumber sejarah. “Bagaimanapun juga, keselamatan dan keamanan harus
diutamakan,” tegas Ahmad Faidi selaku penaggung jawab KKL. Sumber sejarah menjadi bahan dasar utama
dalam pembuatan tugas akhir mahasiswa sejarah.
“Kami seluruh jajaran dosen dan mahasiswa
Sejarah Peradaban Islam IAIN Salatiga sangat senang bisa diterima di Grahatama
Pustaka Jogja dengan baik. Kami berharap anak-anak kami bisa mendapatkan sumber
sejarah yang nantinya akan digunakan sebagai acuan dasar dalam penulisan
skripsi,” tegas Sutrisna, M.Pd. pada sambutan perwakilan rombongan di studio
Grahatama Pustaka.
Sejumlah 72 mahasiswa Sejarah Peradaban
Islam mengikuti KKL tahun 2020 dengan penuh antusias. Selama proses mencari
sumber, mereka terbagi menjadi 3 kelompok dengan 1 dosen pembimbing lapangan di
setiap kelompoknya. Monumen Pers Solo menjadi destinasi pertama, kemudian dilanjut
Perpustakaan Universitas Gadjah Mada (UGM) hingga menjelang sore. Setelah
beristirahat di sebuah penginapan, keesokan harinya berlanjut ke Grahatama
Pustaka dan Jogja Library Center. (Firdan)
Salatiga, 06 Maret 2020. Pelantikan pengurus SEMA, DEMA, HMPS masa bhakti 2020 dilaksanakan pada
06 Maret 2020 di Aula Gedung Kesekertariatan Fakultas Syari’ah IAIN salatiga. Pelantikan
ini dihadiri oleh Dekan Fakultas Ushuluddin, Adab,
dan Humaniora Benny Ridwan, M.
Hum, Abdul Syukur, M. Si., segenap pembimbing
HMPS Fakultas Ushuluddin, Adab, dan
Humaniora dan semua calon pengurus SEMA,
DEMA, HMPS Fakultas Ushuluddin,
Adab dan Humaniora yang akan dilantik.
Pelantikan ini terlakasana dengan khidmat dengan simbol
penandatanganan serta penyerahan Surat Keterangan (SK) Pengurus SEMA, DEMA,
HMPS Fakultas Ushuluddin, Adab dan Humaniora IAIN Salatiga diwakili oleh
para ketua masing-masing.
“Pertama, setelah anda
dilantik maka anda harus memantaskan diri sebagai pengurus. Maka apabila tidak
pantas lebih baik mengundurkan diri. Sebagai pengurus maka anda harus jadi
panutan (leader) dari 1300 mahasiswa Fakultas Ushuluddin, Adab dan Humaniora. Kedua,
iman, islam, ihsan dan amal langkah pengabdian harus dijadikan
acuan bagi semua pengurus. Virus-virus keimanan, keislaman,
dan keikhsanan itu lebih bahaya dari virus Corona yang sedang jadi
trending topic. Ketiga, kaderisasi harus ditingkatkan menuju kualitas Fakultas
Ushuluddin, Adab dan Humaniora”. Ucap Dekan dalam sambutannya.