TINGKATKAN SOFT SKILL MAHASISWA DAN SANTRI, FUADAH GELAR WORKSHOP
TINGKATKAN SOFT SKILL MAHASISWA DAN SANTRI, FUADAH GELAR WORKSHOP
Guna Tingkatkan Soft Skill Mahasiswa, Fakultas Ushuludin, Adab dan Humaniora (FUADAH) workshop bertemakan “Pemanfaatan Sumber Daya Lokal dan Pemanfaatan Media Online sebagai Sarana Peningkatan Ekonomi Kreatif dalam Masyarakat” di Ruang Auditorium Gd. C Kampus 2 UIN Salatiga, Sabtu (29/10/2022).
Acara ini dihadiri Wakil Dekan 3 Bidang Kemahasiswaan, Bagian Akademik dan Kemahasiswaan serta perwakilan mahasiswa dari Pengurus Organisasi Mahasiswa FUADAH, dan santri dari beberapa pondok pesantren di wilayah Salatiga.
Pemateri kali ini mengahadirkan dua narasumber yakni Anung Rawan Ekoyanto Pengusaha sabun kecantikan talas jepang sebagai pemateri pertama dan Laily Musyarofah
Pemateri pertama Anung Rawan Ekoyanto Pengusaha sabun kecantikanTalas Jepang sebagai pemateri pertama memberikan pengarahan kepada mahasiswa tentang pentingnya personal branding. Sebagai mahasiswa, santri dan wirausahaan memiliki cakupan yang luas untuk membranding diri.
“ Personal branding adalah bagimana orang sudah tahu kalau kita produk kita itu beda dari yang lain atau unik. Misal saya punya produk Sabun Talas Jepang ini sudah memiliki keunikan sendiri. Ada kata Jepang yang membuat orang tertarik sehingga ketika saya lewatpun orang lain melihat saya produk sabun talas jepang,” ujarnya
Pria yang kerap disapa Anung menambahkan sebagai mahasiswa, santri dan wirausahaan memiliki cakupan yang luas untuk membranding diri. Maka gunakan kesempatan itu untuk dengan maksimal dan tentunya menggunakan media sosial agar tidak ketinggalan zaman karena mau tidak mau digitaliasi itu penting dalam penjualan.
Laily Musyarofah (42) selaku pemateri kedua menjelaskan bahwa pentingnya melihat peluang mengolah sumber daya local yang ada di sekitar bernilai dan menjadi ladang penghasilan.
“ Pentingnya peluang melihat sumber daya lokal sekitar kira-kira apa yang dapat digunakan dan bisa bernilai ekonomis. Bagaimana membuat barang yang tadinya tidak digunakan bahkan dibuang oleh masyarakat namun ditangan kita bisa menjadi layak jual,” jelasnya.
Ibu pemilik UMKM Warung Kebon Salak sebagai pemateri kedua yaitu materi dan pelatihan marketing online itu juga menambahkan contoh Warung Kebon Salak yang ia miliki memanfaatkan tanaman salak mulai dari tumbuhannya untuk menghiasi warung,, daging salak diolah sebagai cemilan atau makanan, dan biji salak digunakan untuk membuat kopi. Biji salak yang biasanya dibuang saja tidak ada nilai pasar menjadi bernilai ekonomis karena diolah menjadi kopi salak.
Prof. Dr. Benny Ridwan, M.Hum FUADAH dalam sambutannya memberikan suntikan semangat kepada peserta yaitu vitamin 5 C dan pentingnya media sosial digunakan untuk kegiatan yang positif.
“ Untuk menyemangati seminar soft skill ini ada vitamin 5 C (creative/kreatif, collective/kolektif, collaboration/kolaborasi, competence/kompetensi, & confident/konfiden) dan pentingnya menggunakan media sosial dengan bijak ,” jelasnya.
Himmi Naf’an selaku ketua pelaksana mengatakan bahwa yang menjadi latar belakang kegiatan ini adalah wujud dari kepedulian kepada mahasiswa maupun santri sebagai langkah awal untuk lebih kreatif, inovasi dalam menggunakan media sosial.
“ Yang melatar belakangi seminar ini adalah wujud kepedulian kami kepada mahasiswa maupun santri agar menjadi langkah awal seorang entrepreneur yang bisa hidup mandiri dan memberikan manfaat baik di masyarakat,” tuturnya.
Di akhir pria yang memiliki usaha bekam tersebut berharap pelatihan ini tidak berhenti sampai disini saja tapi ada tindak lanjut berupa mentoring atau pendampingan dan insya Allah akan dilaksanakan kunjungan insudtri dalam rangka melihat langsung sebuah proses produksi sampai pemasaran, kegiatan tersebut ditujukan buat peserta yang mau dan memilki niat untuk berwirausaha. Selain itu, bukan hanya mahsiswa melainkan juga santri mampu untik memilki usaha dan memanfaatkan sosial media dengan bijak. Melihat peluang yang ada dan memanfaatkan sumberdaya lokal yang dimana menurut orang lain tidak bermanfaat ternyata dengan kreativitas dan inovasi dapat menghasilkan uang atau nilai ekonomis lainnya. <Tim Jurnalis FUADAH>